LATOA: Antropologi Politik Orang Bugis Karya Mattulada
Perjalanan akademik saya diwarnai oleh sebuah nama yang kerap muncul: Mattulada. Nama itu bagai petunjuk arah menuju sebuah pengetahuan yang lebih dalam tentang masyarakat Bugis. Auditorium yang menyandang namanya di kampus menjadi saksi bisu atas rasa penasaran saya yang terus membuncah. Ketika pertama kali melihat buku 'Latoa' di rak perpustakaan, jantung saya berdegup kencang. Sejak saat itu, saya merasa terikat dengan sosok intelektual yang satu ini, seakan-akan ada benang merah yang menghubungkan perjalanan intelektual saya dengan pemikiran-pemikiran mendalam yang terkandung dalam karyanya.
Karya monumental yang mengupas secara mendalam tentang sistem politik masyarakat Bugis, "Latoa" karya Mattulada telah menjadi rujukan penting dalam kajian antropologi politik di Indonesia, khususnya yang berkaitan dengan masyarakat adat. Buku ini menawarkan analisis yang cermat dan komprehensif mengenai struktur kekuasaan, hubungan sosial, serta nilai-nilai yang mendasari sistem politik masyarakat Bugis.
Apa yang Membuat Latoa Istimewa?
- Analisis Mendalam: Mattulada tidak hanya sekedar mendeskripsikan sistem politik Bugis, namun juga menggali akar-akar historis, filosofis, dan sosiologis yang membentuk sistem tersebut.
- Keterkaitan dengan Konsep Universal: Buku ini berhasil menghubungkan konsep-konsep antropologi politik yang bersifat universal dengan realitas konkret masyarakat Bugis.
- Bahasa yang Aktif: Meskipun membahas topik yang kompleks, Mattulada menggunakan bahasa yang jelas dan mudah dipahami, sehingga buku ini dapat dinikmati oleh berbagai kalangan pembaca.
- Kontribusi terhadap Pengembangan Ilmu Pengetahuan: Latoa telah menjadi sumber inspirasi bagi banyak peneliti dan akademisi yang tertarik pada kajian antropologi politik, khususnya di Indonesia.
Topik-Topik Utama yang Dibahas
- Struktur Kekuasaan: Buku ini menguraikan secara detail tentang berbagai tingkatan kekuasaan dalam masyarakat Bugis, mulai dari tingkat lokal hingga tingkat kerajaan.
- Hubungan Sosial: Mattulada menganalisis berbagai jenis hubungan sosial yang ada dalam masyarakat Bugis, termasuk hubungan kekerabatan, perkawinan, dan persahabatan.
- Nilai-nilai: Buku ini mengidentifikasi nilai-nilai yang mendasari sistem politik masyarakat Bugis, seperti nilai gotong royong, musyawarah, dan keseimbangan.
- Perubahan Sosial: Mattulada juga membahas tentang dinamika perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat Bugis dan dampaknya terhadap sistem politik.
Signifikansi Latoa
- Pemahaman yang Lebih Mendalam tentang Masyarakat Bugis: Latoa memberikan kontribusi yang sangat besar dalam upaya memahami kompleksitas masyarakat Bugis.
- Landasan Teoritis untuk Penelitian Lebih Lanjut: Buku ini menjadi landasan teoritis yang kuat bagi penelitian-penelitian selanjutnya tentang masyarakat Bugis maupun masyarakat adat lainnya di Indonesia.
- Relevansi dengan Isu Kontemporer: Meskipun ditulis beberapa waktu lalu, Latoa masih sangat relevan dengan isu-isu kontemporer yang berkaitan dengan otonomi daerah, pengelolaan sumber daya alam, dan konflik sosial.
Kesimpulan
Latoa: Antropologi Politik Orang Bugis karya Mattulada adalah sebuah karya klasik yang tidak lekang oleh waktu. Buku ini tidak hanya penting bagi para akademisi dan peneliti, tetapi juga bagi siapa saja yang tertarik untuk memahami lebih dalam tentang kekayaan budaya dan sejarah masyarakat Indonesia.
0 Comments
Jika komentar tidak sempat di jawab, langsung Hubungi Hp. wa La Mappasessu 085242935945
untuk info dan atau pesanan barang